Bukittinggi - Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM ) Padang menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Keamanan Obat dan
Makanan di Hall Badminton Kelurahan Tabek Panjang Kecamatan Baso, Kabupaten Agam pada Minggu (08/10).
Baca juga:
Direktur LBH GMPRI Puji Capaian Kapolri
|
Turut hadir dalam kegiatan itu Anggota Komisi IX Ade Rezki Pratama, Kepala BBPOM Padang yang diwakili pegawai BBPOM Linda Gusrini Fadri, S.Si. Apt. M.Farm, Camat Baso Rio Eka Putra, S.IP, M.Si, Wali Nagari Tabek Panjang, Wali nagari Sungai Cubadak Yusman, Wali Nagari Koto Gadang, pegawai BBPOM Yon Firman dan masyarakat Tabek Panjang kecamatan Baso.
Obat, makanan dan kosmetik merupakan kebutuhan utama masyarakat, karena itu persyaratan utama yang harus dipenuhi suatu produk adalah keamanan, mutu dan kemanfaatan.
Kepala BBPOM di Padang, yang diwakili Linda Gusrini Fadri, S.Si. Apt. M.Farm memaparkan masyarakat harus bijak dan cermat dalam penggunaan obat dan mengkonsumsi makanan. Sebab, masih banyak ditemukan produk yang diperjual belikan tidak sesuai standar dan tidak terdaftar di Badan POM.
Untuk itu melalui kegiatan KIE bersama Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama, BBPOM di Padang mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk selalu menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli produk obat dan makanan.
"BBPOM melakukan pengawasan, bahkan juga.melakukan pemeriksaan sarana, fasilitas, distribusi sampai pelayanan kefarmasian obat, kosmetik serta makanan, " terang Linda
Dikatakan Linda, hal itu dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan kepada.masyarakat dari produk yang dipakai.
"Oleh karena itu, maka masyarakat diminta harus jeli dan cermat ketika membeli dan memakai.produk, apakah sudah lulus BPOM nya atau tidak, .agar hal yang tidak dinginkan bisa dihindari, " ungkapnya.
Lanjut dikatakannya, .keamanan pangan merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh setiap produk makanan yang akan diedarkan ataupun dikonsumsi masyarakat.
Baca juga:
Anies Baswedan: Energi Yang Memanusiakan
|
Menurut Linda, banyak masyarakat yang belum memahami dan mengetahui bahwa penanganan makanan yang salah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, dan masih ditemukannya produk makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.
“BBPOM di Padang sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan POM, disamping melakukan pengawasan terhadap keamanan produk makanan, juga mengawasi dan mengendalikan penggunaan bahan berbahaya pada produk obat dan kosmetik, termasuk obat-obat tradisional, ” pungkas Linda.
Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama mengatakan, BBPOM merupakan salah satu mitra kerja dari Komisi IX DPR RI. Kegiatan ini dilaksanakan merupakan kerjasama antara Komisi IX DPR RI dengan BBPOM di Padang.
"Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap resiko mengkonsumsi obat dan makanan, serta kosmetik yang tidak memenuhi standar dan persyaratan dari Badan POM, " terang Ade.
Lanjut dikatakannya, sekarang ini masih banyak produsen-produsen ilegal atau industri yang memproduksi obat dan makanan tanpa memperhatikan kualitas dan keamanan dari produk yang dihasilkan.
"Ada kasus seorang perempuan ibu ibu sakit kepala sakit tenggorokan dan demam tinggi karena diduga mengkonsumsi bahan beras sintesis, " terang Ade.
Dikatakannya, Ini baru dugaan kita berharap nanti BPOM secara.total agar dapat memeriksa beras tersebut dengan sampel beras sintetis dan dibawa ke laboratorium di Bandung untuk dicek kebenarannya.
"Maka kita harus lebih
waspada dan teliti, jangan kita tergiur dengan membeli bahan bahan dengan harga yang murah dan esktrim, " tegas Ade.
Menurut Ade, kita harus curiga kenapa harganya kok lebih murah, dan diakhir kiri tahun juga ada kejadian tentang anak sekitar umur 2 tahun karena sakit demam akhirnya gagal ginjal akut yang disebabkan oleh mengkonsumsi obat penurun panas yang berbentuk sirup.
"Syrup tersebut ada bernama Paracetamol tetapi dipalsukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.Demi mencari keuntungan semata, akhirnya ada sakit lumpuh bahkan ada yang wafat, " imbuhnya.
Ditambahkan Ade, untuk memastikan obat yang dibeli layak dikonsumsi, masyarakat harus lebih waspada, lebih cerdas, dan lebih teliti.
"Pastikan obat yang dikonsumsi itu dengan melakukan cek KLIK. Lihat Kemasan, lihat Label, lihat Izin Edar, dan lihat Kadaluarsa, " pungkas Ade.(Linda).